APA ITU AUTIS ?
Gangguan Kemampuan Sosial
Autisme berkaitan dengan gangguan
kemampuan sosial yang penderitanya berinteraksi berbeda dengan orang pada
umumnya. Pada tingkat gejala ringan, ciri-ciri autisme yang
muncul adalah tampak canggung saat berhubungan dengan orang lain, mengeluarkan
komentar yang menyinggung orang lain, dan tampak terasing saat berkumpul
bersama orang lain. Penderita autis dengan tingkat gejala autis yang parah
biasanya tidak suka berinteraksi dengan orang lain. Mereka juga cenderung
menghindari kontak mata1. Pada anak-anak, gejala autis berupa gangguan
kemampuan sosial ini dapat terlihat dari ketidaktertarikannya pada permainan
bersama serta sulit berbagi dan bermain secara bergantian.
Sangat sulit bagi anak penderita autisme untuk
memahami perasaan orang lain, sehingga mereka jarang berempati terhadap orang
lain. Mereka juga sulit mengenali dan memahami bahasa tubuh atau intonasi
bicara. Saat berbicara dengan orang lain, komunikasi cenderung bersifat satu
arah karena mereka lebih banyak membicarakan dirinya sendiri. Untungnya,
kemampuan berempati ini dapat dilatih dan meningkat jika mereka rutin
diingatkan untuk belajar mempertimbangkan perasaan orang lain.
Tidak Suka Kontak Fisik
Tak seperti anak lain pada umumnya, sebagian anak
penderita autisme tidak menyukai jika mereka disentuh atau dipeluk. Namun,
tidak semua menunjukkan gejala yang sama. Sebagian anak dengan autisme sering
dan senang memeluk mereka yang dekat dengannya.
Anak penderita autisme umumnya merasa terganggu
dengan suara keras yang mengagetkan, perubahan kondisi cahaya, dan perubahan
suhu yang mendadak. Diyakini bahwa yang membuat mereka merasa terganggu adalah
perubahan mendadak, sehingga mereka tidak bisa mempersiapkan diri terlebih
dahulu. Bagi anak-anak dengan autisme, memberitahu mereka tentang sesuatu yang
akan terjadi ternyata bermanfaat bagi mereka.
Gangguan Bicara
Ciri-ciri autisme bisa juga Anda
deteksi dengan mengetahui kemampuan bicara pada anak. Diketahui bahwa 40% dari
anak-anak dengan autisme tidak dapat berbicara atau hanya dapat mengucapkan
beberapa kata saja. Sekitar 25-30% dapat mengucapkan beberapa kata pada usia
12-18 bulan, namun sesudahnya kehilangan kemampuan berbicara. Sedangkan sisanya
baru dapat berbicara setelah agak besar. Intonasi penderita autisme saat
berbicara biasanya cenderung datar dan bersifat formal. Mereka juga suka
mengulang kata atau frase tertentu, atau dikenal sebagai echolalia.
Suka Tindakan Berulang
Anak autis menyukai hal yang sudah pasti
sehingga mereka menikmati melakukan rutinitas yang sama terus menerus atau
sering melakukan tindakan yang berulang-ulang. Adanya perubahan pada rutinitas
sehari-hari akan terasa sangat mengganggu bagi mereka1. Tindakan yang berulang
ini dapat bervariasi dan dikenal sebagai stimulating activities (stimming),
serta biasanya menjadi suatu obsesi tersendiri bagi penderita autisme.
Perkembangan Tidak Seimbang
Perkembangan anak pada umumnya bersifat seimbang,
artinya perkembangannya meliputi banyak faktor dan bertahap. Sebaliknya,
perkembangan pada anak-anak autis cenderung tidak seimbang: perkembangan di
satu bidang terjadi dengan cepat namun terhambat di bidang lainnya. Sebagai
contoh, perkembangan kemampuan kognitif terjadi dengan pesat namun kemampuan
bicara masih terhambat atau perkembangan kemampuan bicara terjadi dengan pesat
namun kemampuan motorik masih terhambat.
References:
1. What is Autism? What Causes Autism. 2013. Medical News Today: MediLexicon International Ltd.
2. Autism Spectrum Disorders: Signs & Symptoms. 2010. Centers for Disease Control and Prevention.
1. What is Autism? What Causes Autism. 2013. Medical News Today: MediLexicon International Ltd.
2. Autism Spectrum Disorders: Signs & Symptoms. 2010. Centers for Disease Control and Prevention.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar